Senin, 11 Maret 2013

Averaging

 

Averaging

Averaging adalah membuka lagi posisi baru sesuai dengan posisi lama meskipun saat ini harga bergerak berlawanan dengan keyakinan harga saat ini akan mengikuti sesuai dengan prediksi kita.
Averaging diambil saat kita yakin bahwa perubahan harga yang berlawanan dengan yang posisi yang dimiliki akan kembali berbalik sesuai prediksi semula dengan mengambil posisi baru yang searah

Secara teknis, strategi forex averaging adalah usaha trading forex yang dalam praktek masuk pasar hanya ada satu arah. Meskipun searah, dibutuhkan berkali-kali open posisi. Maksudnya, apabila posisi pertama adalah posisi buy atau long, atau beli, maka posisi selanjutnya juga sama yaitu buy only begitupula sebaliknya. Meskipun terjadi floating minus, namun tetap buy hingga terbentuk profit.

kondisi Averaging:


1. memperbesar keuntungan
saya memprediksi market akan naik,sehingga saya membuka posisi buy. beberapa saat kemudian market memang naik, namun saya melihat market akan naik lebih tinggi, sehingga saya membuka posisi buy lagi. karena saya berpikir market masih akan kuat untuk naik lagi, saya membuka posisi buy lagi.
pada saat market sudah tinggi, kini saya memiliki 3 posisi buy yang sedang profit. maka jika saya menutup ketiga posisi tersebut, profit saya lebih banyak jika di bandingkan dengan tidak melakukan averaging.

2. Mempercepat impas pada kondisi rugi
saya memprediksi market akan naik maka saya membuka posisi buy. beberapa saat kemudia ternyata market turun, artinya berlawanan dengan prediksi saya semula. namun karena saya tetap yakin bahwa market akan naik. maka saya melakukan buy untuk kedua kalinya
sehingga kini harg open posisi saya adalah rata2 dari 2 harga open posisi yang terbuka.
ketika market balik arah naik, dan menyentuh level rata2 harga pembukaan 2 posisi, maka posisi saya sudah tidak rugi lagi melainkan impas. dan jika market terus meninggi maka tentu saja profit saya lebih besar.

Apakah strategi ini profitable?

Apa strategi forex ini bagus dan selalu profitable? Jawabannya adalah tergantung! karena dalam forex tidak ada yang pasti. Tapi jangan salah, strategi ini sangat manjur juga apabila dilakukan dengan disiplin tinggi.

Biasanya dalam menggunakan teknik ini, para trader ada yang menggunakan indikator forex, ada juga yang menggunakan tangan kosong.  Biasanya trader individu menggunakan teknik forex averaging apabila sudah benar-benar yakin arah harga namun tebakannya meleset. Akhirnya mereka  menambah posisi dan menambah lagi.

Menurut Informasi strategi forex averaging juga sering dilakukan oleh bank. Bank menggunakan teknik ini dan melakukan buy only untuk mendapatkan bunga dari swap. Jadi setiap hari bank menerima bunga untuk posisi yang menginap (swap) tersebut meskipun menahan minus yang banyak.

Mana Yang Lebih Baik antara averaging up atau averaging down

Terkait dengan sistem averaging ini , ada dua hal yang dapat Anda lakukan:
1. averaging down ( melakukan pembelian forex dalam rentang interval harga tertentu apabila harga mata uang itu turun)

2. averaging down (menunggu sampai harga forex turun hingga mencapai dasarnya, kemudian baru Anda melakukan pembelian)

Averaging down merupakan strategi yang cukup agresif, karena kemungkinan Anda akan mengucurkan uang Anda terus-menerus. Padahal Anda tidak akan tahu sampai di mana harga mata uang akan terus turun. Investor juga harus memiliki disiplin dalam melakukan pembelian. Strategi ini mudah diikuti apabila dilakukan satu atau dua kali, tapi bila harga terus turun, secara emosi investor akan mudah terpengaruh. Apakah akan meneruskan averaging down atau tidak. Tapi secara umum, dalam kondisi pasar mata uang yang bullish atau sideways, strategi ini cukup efektif. Karena di kondisi pasar tersebut, harga saham turun secara terbatas.

Sebaliknya, Averaging up menurut lebih baik dibandingkan dengan averaging down karena kita baru membeli mata uang di saat harga terendah. Jadi saat harga turun, kita menunggu sampai dapat membeli di harga terendah. Cuma masalahnya adalah menentukan harga bottom tersebut. Seringkali kita kelewatan, dan harga sudah terlanjur rebound. Belum lagi kalau kita salah prediksi, saat harga akan rebound  ternyata cuma bull trap/ tipuan  dan merosot makin ke bawah lagi.

Secara psikologis, akan lebih mudah bagi investor untuk melakukan averaging up daripada averaging down. Karena strategi averaging up bisa dipilih saat menghadapi pasar yang bearish. Jadi saat pasar mata uang turun dan Anda masih punya cash, Anda tidak perlu menjual mata uang yang di miliki, dan menunggu saat tepat untuk masuk kembali dan melakukan pembelian di harga terendah.

Tipsnya adalah membatasi diri dalam melakukan averaging down, biasanya hanya 3 kali. Setelah itu berhenti dan melakukan averaging down. Bila ternyata harganya terus turun, diamkan saja. Setelah sampai bottom, baru saya averaging up. Kenapa membatasi diri? Soalnya kadang kita bernafsu untuk terus melakukan averaging down (dendam pada pasar), sampai dana kita habis. Kalau dana Anda tidak terbatas, terus melakukan averaging down tidak ada salahnya. Kalau dananya menipis, lebih bermanfaat jika membatasi averaging down.


Tidak ada komentar :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management